Walikota Risma Masuk Hitungan 25 Besar Pemimpin Dunia
[TEROPONGSENAYAN+WARTAEKONOMI] – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masuk dalam kategori pemimpin terbaik dunia yang ke-24. Ia menjadi 25 besar “World’s Greatest Leaders” versi majalah Fortune.
“Saya dengan kabar bahwa Bu Wali Kota termasuk dalam 50 pemimpin terbaik dunia. Setelah saya cek di websitenya, ternyata kabar tersebut benar adanya,” kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser di Surabaya, Jumat (27/3/2015).
Sebelumnya, lanjut dia, pada awal Februari 2015, wali kota juga dinobatkan sebagai wali kota terbaik ketiga dunia versi “World Mayor Project” (WMP).
Sebagaimana dilansir oleh majalah Fortune, deretan 50 “World’s Greatest Leaders” dihuni oleh para tokoh ternama dari berbagai bidang. Mulai dari sektor bisnis, pemerintahan, entertainment (hiburan), olahraga dan tokoh agama.
Posisi pertama diberikan pada CEO Apple Tim Cook. Dia dinilai cukup berhasil menahkodai perusahaan Apple sepeninggal Steve Jobs. Urutan kedua dan ketiga, masing-masing dihuni oleh Presiden European Central Bank Mario Draghi dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Masih berdasar list tersebut, nama Tri Rismaharini menduduki posisi ke-24. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini lebih baik satu strip dari pendiri Facebook Mark Zuckerberg di urutan ke-25. Selain tokoh-tokoh tersebut, beberapa nama kondang lainnya di antaranya, pemuka agama Paus Fransiskus (4), penyanyi Taylor Swift (6), pebasket Lebron James (31) dan pembawa acara Tonight Show Jimmy Fallon.
“Terpilih sebagai wali kota Surabaya pada 2010, Rismaharini mengubah kota berpenduduk 2,7 juta jiwa menjadi kota metropolis baru di Indonesia yang fokus pada ruang terbuka hijau (RTH) dan pelestarian lingkungan. Kota yang sebelumnya terkenal dengan polusi dan kepadatannya, kini dipercantik dengan 11 taman asri dan RTH lainnya. Dalam beberapa hal, bahkan kompleks pemakaman dikembangkan dan didesain ulang agar lebih menyerap air dan mengurangi banjir,” demikian ditulis Fortune dalam profil Tri Rismaharini di websitenya.
Senior Editor Fortune Geoff Colvin dalam website tersebut mengatakan pemerintahan sedang jatuh, perusahaan dibawah status siaga, dan institusi berpengalaman kehilangan pengaruhnya.
“Bagaimana anda memimpin pada masa dimana semua orang adalah free agent, mengikuti tujuannya sendiri? Kami telah menemukan 50 pelajaran hidup,” tulisnya, dikutip laman Antara.
Colvin menambahkan, rakyat di mana pun masih mendambakan figur pemimpin yang jujur terhadap tantangan yang mereka hadapi bersama. Mereka menginginkan pemimpin yang menunjukkan keberanian dan melihat harapan.
“Pesan itulah yang diusung oleh dua wali kota yang ada dalam daftar kami, yakni Wali Kota Detroit Mike Duggan dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini,” ungkapnya.
Terlepas dari sisi penghargaannya, menurut Fikser, prestasi membanggakan berskala internasional ini seharusnya bisa menjadi motivasi bagi masyarakat. Tidak hanya Kota Surabaya, tetapi juga seluruh Indonesia.
“Semoga ini bisa menginspirasi masyarakat Indonesia dan Surabaya pada khususnya. Sedangkan bagi Pemkot Surabaya, momen ini akan melecut semangat untuk lebih memberikan pelayanan terbaik bagi segenap warga kota,” katanya.
Risma: Perempuan Lebih Kuat Untuk Lawan Korupsi
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menilai kaum perempuan, melalui peran sentralnya sebagai ibu, istri dan anggota masyarakat, memiliki kekuatan lebih dibanding pria dalam wujud kemampuan berkomunikasi yang lebih luwes untuk menyebarkan semangat antikorupsi. “Serta, menjelaskan kepada banyak orang di lingkungannya tentang mengapa korupsi harus dijauhi,” kata Rismaharini ketika memberikan sambutan di acara seminar antikorupsi bertema “Kekuatan Perempuan, Inspirasi Perubahan” yang digelar di Pemkot Surabaya, Selasa (26/5/2015).
Menurut dia, berdasarkan sebuah penelitian, kaum perempuan ternyata lebih efektif dalam hal pencegahan korupsi karena mudah berkomunikasi dan bisa memberikan pengaruh lebih luas. Semua itu bisa dimulai dari keluarga.
“Kita punya kemampuan menjelaskan di lingkungan sekitar kita. Gunakan itu untuk menjelaskan hal-hal positif. Saya yakin perempuan bisa. Kalau kita semua bergerak, saya yakin, Indonesia makmur itu bisa terwujud,” tegas wali kota. Semangat anti korupsi itu, sambung wali kota, juga diimplementasikan di lingkungan Pemkot Surabaya. Seringkali, ketika ada acara yang melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), wali kota mengingatkan untuk tidak sekali-sekali tergoda korupsi karena sanksi berupa tindakan tegas sudah menunggu. Ia memberikan contoh bila ada temuan seperti dugaan kasus pungutan liar yang beberapa waktu lalu ikut menyeret institusi Satpol PP Surabaya, wali kota langsung meresponsnya.
“Kita kumpulkan kepala Saptol PP dari kelurahan, kecamatan. Kita undang semua. Saya ngomong untuk apa kalau punya harta banyak tetapi hidup tidak tenang,” katanya. Wali kota perempuan pertama dalam sejarah pemerintahan Kota Surabaya sejak tahun 1916 ini menjelaskan, menjadi pegawai negeri sipil (PNS) itu memiliki batasan. Sebab, ada hak-hak orang lain yang tidak boleh dilanggar semisal hak anak-anak untuk mendapatkan sekolah layak.
“Saya selalu tekankan, menjadi PNS itu pilihan. Jadi harus siap seperti ini. Kalau tidak mau ya silahkan keluar saja. Jangan sampai kita salah langkah hanya karena ingin puaskan keinginan kita sehingga hak orang lain terabaikan,” katanya. Ia menambahkan, tidak hanya di lingkungan PNS, semangat antikorupsi itu juga ditanamkan kepada siswa-siswi di Surabaya. Pelajar di Surabaya diberikan pemahaman tentang pentingnya mendapatkan sesuatu melalui kerja keras (belajar) bukan dengan jalan pintas (mencontek). “Mulai tahun ini juga akan kita masukkan kurikulum antikorupsi,” sambung sang wali kota. :: WARTAEKONOMI/ANTARA/mei2015
http://www.teropongsenayan.com/7883-tri-rismaharini-masuk-25-pemimpin-terbaik-dunia