Tiap Hari, Muslikah Gendong Dua Anak Cacatnya Ke Sekolah

 Muslikah-Anak_langitperempuan
 
[KOMPAS] – Rutinitas Muslikah setiap hari diisi dengan menggendong dua anaknya yang cacat, yakni Umi (13) yang cacat mental dan adiknya, Diki (9), yang menderita cacat di kaki, dengan berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer dari rumah ke sekolah mereka.

Jarak tersebut ditempuh selama dua jam di musim kemarau dan lima jam di musim penghujan. Musliah (53) tahun tak pernah absen mengantarkan kedua anaknya demi mendapatkan pendidikan yang baik di sekolah.

Si sulung, Umi baru duduk di kelas satu SD dan adiknya di kelas dua, bersekolah di desa Tanjung Aur, kecamatan Maje, kabupaten Kaur, provinsi Bengkulu.
 
Berkat semangatnya yang tak pernah padam itu, pemerintah Kabupaten Kaur, menobatkan Muslikah sebagai Srikandi Pendidikan. Penobatan dilakukan saat memperingati hari jadi Kabupaten Kaur ke-9 di desa tertinggal Bukit Indah, Kecamatan Nasal.
 
“Saya melihat sendiri tahun lalu saat berkampanye untuk menjadi calon bupati Kaur, keuletan ibu rumahtangga seorang petani kurang berhasil itu menjadi tonggak sejarah pendidik,” kata Bupati Kaur, Hermen Malik.
  
Muslikah di rumah bersama keluarga.
Muslikah di rumah bersama keluarga.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Muslikah bersama anaknya diundang untuk menghadiri HUT Kaur ke-9 di Desa Bukit Indah yang berjarak sekitar 30 kilometer dari desanya.
 
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kaur M. Daud Abdullah ketika dihubungi mengatakan, pada penobatan Srikandi Pendidikan itu, Muslikah mendapat beberapa batuan dari pemerintah daerah.
  
Bantuan tersebut antara lain sebuah generator listrik, laptop, meja belajar dan perangkat sekolah kedua anaknya yang cacat itu serta bantuan lainnya sebagai jaminan kesejahteraan keluarganya.
  
Pada penyerahan bantuan tersebut, bupati berjanji akan membangun jalan ke desa Tanjung Aur, khususnya dari rumah Muslikah ke sekolah sepanjang 1,5 kilometer karena melewati berkebunan penduduk, ujarnya.
  
Selain itu Pemkab Kaur juga mendokumentasikan keseharian Muslikah dalam format video untuk dikirim ke Amerika Serikat karena kebetulan ada warga Kaur sekolah di negara itu, tambahnya. :: Kompas/23mei2012
 
Sumber : http://edukasi.kompas.com

Leave a Reply