Puncak Aconcagua, Kado Tahun Baru 2013 Dari Srikandi Unair
[OKEZONE] – Kawula muda Indonesia kembali menyuguhkan prestasi bagi Tanah Air di awal 2013 di bidang pecinta alam. Tim Srikandi Airlangga Indonesia Aconcagua Expedition (SAIAE) Wanala Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Aconcagua, Argentina.
Kabar gembira tersebut diteruskan oleh Ketua Tim Manajemen SAIAE Aditya yang berada di Surabaya. “Tim telah sampai di puncak Aconcagua dan mengibarkan bendera merah putih pada 6 Januari pukul 18.00 waktu setempat (Argentina),” papar Aditya, seperti dikutip dari situs Unair, Jumat (11/1/2013).
Usai upacara pelepasan pada 13 Desember 2012 oleh Wakil Rektor I Unair Achmad Syahrani, Tim SAIAE yang beranggotakan Lestari Ningsih (Fakultas Ilmu Budaya), Ari Kurniawan (Fakultas Ilmu Keperawatan) dan Fandy Ibnu (anggota pecinta alam Swelagiri binaan PT. Semen Gresik) itu pun berangkat ke Jakarta. Sebelum melaju ke tujuan pendakian, mereka transit di Jakarta selama beberapa hari untuk melengkapi peralatan yang dibutuhkan.
Tim pun meninggalkan Tanah Air menuju Buenos Aires pada Rabu 19 Desember 2012 pukul 23.00 WIB. Setelah menempuh 28 jam perjalanan, tim tiba di Argentina dengan dijemput pihak KBRI kantor Argentina dan diterima oleh Duta Besar RI untuk Argentina, Kartini Sjahrir.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Mendoza. Tim melengkapi seluruh keperluan dan alat yang dibutuhkan serta bertemu dengan guide pendakian di Mendoza. Senin 24 Desember 2012, tim menyiapkan alat yang akan dibawa. Setelah sarapan, sang guide mengantarkan tim menuju Puente de Inca, desa terakhir di sekitar Gunung Aconcagua yang merupakan titik awal pendakian.
Kemudian, Tim bergerak menuju Confluensia sambil melakukan aklimatisasi ke Plaza Francia. Aklimatisasi dibutuhkan sebagai cara adaptasi tubuh pendaki dengan lingkungan dan suhu ekstrem Aconcagua. Sebelum berangkat, tim juga melakukan pemeriksaan kesehatan untuk menghindari problem medis.
Dari Plaza Francia perjalanan dilanjutkan menuju Plaza De Mulas yang merupakan titik kedua tim untuk melakukan aklimatisasi. Aklimatisasi dilakukan menuju puncak Mount Bounet dengan ketinggian 5.100 mdpl dan kembali lagi ke Plaza de Mulas yang merupakan batas akhir tim dapat berkomunikasi melalui internet dan mendapat fasilitas listrik.
Menurut kabar terakhir, tim melanjutkan pendakian ke Camp 3 Cholera pada 4 Januari 2013. Akibat terhadang cuaca buruk, Tim SAIAE terpaksa menunda pendakian pada esok hari.
Setelah sempat beberapa hari tidak terdengar kabar, pada 6 Desember 2012 pukul 18.00 waktu setempat atau 7 Desember pukul 09.00 WIB, Tim SAIAE sampai di puncak Aconcagua. Mereka pun menggelar upacara sederhana di puncak gunung dengan ketinggian 6.962 mdpl itu. “Ini kado dari tim untuk Indonesia di awal 2013,” ungkap Aditya.
Usai sampai puncak, mereka melakukan perjalanan kembali ke titik awal pendakian untuk selanjutnya bertolak menuju Mendoza. Mereka bertiga dijadwalkan sampai Surabaya pada 20 Januari mendatang.
Pendakian Tim SAIAE Wanala Unair ke Aconcagua dilakukan dalam rangka peringatan momentum Hari Ibu. Sebelumnya, tiga dari tujuh puncak dunia telah ditapaki oleh Wanala Unair, yakni Puncak Cartenz di Papua pada 1994, Puncak Uhuru Kilimanjaro di Tanzania pada 2009, dan Puncak Barat Elbrus di Rusia pada 2011. ::OKEZONE/Margaret Puspitarini/jan2013
via News Kampus – Taklukan Aconcagua, Kado Tahun Baru Unair Buat Indonesia :: Okezone Kampus.