Perempuan Semua, Lulusan Terbaik 2008 Universitas Tanjungpura
Sebanyak 1.137 lulusan Universitas Tanjungpura menjalani wisuda pada awal bulan Agustus 2008 dan lima predikat terbaik dinobatkan kepada lima orang lulusan yang menunjukkan prestasi unggul di dua kelompok mata kuliah perguruan tinggi yang terletak di kota Pontianak, Kalimantan Barat itu.
Pada kelompok eksakta, predikat paling cepat menyelesaikan studi diraih oleh Gusti Ayu Wulandari dari jurusan Teknik Elektro dan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih oleh Esi Putri Silmina juga dari jurusan Teknik Elektro.
Sementara di kelompok sosial, yang paling cepat selesai studi adalah Dewi Ristina dari jurusan Pendidikan Matematika, yang termuda lulus adalah Elissa Lim dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris dan pemegang nilai IPK tertinggi adalah Henny Suci Lestari dari jurusan Ekonomi Pembangunan.
Henny Suci Lestari yakin bahwa semua orang bisa meraih kesuksesan. “Tak pandang perempuan atau lelaki, selama mau berusaha dan menjadi terbaik, akan selalu terbuka kemungkinan untuk sukses.”
“Walau memiliki IPK tertinggi, saya merasa belum cukup daya dan ingin terus belajar meningkatkan kemampuan lainnya agar dapat menghadapi tantangan global saat ini,” lanjut lulusan Ekonomi Pembangunan yang lahir di Bogor, Jawa Barat, pada 9 Mei 1986.
Hal senada diungkapkan oleh pemegang predikat terbaik lainnya, Elissa Lim, yang meraih kesarjanaan di Pendidikan Bahasa Inggris hanya dalam waktu 2 tahun 0 bulan 24 hari. “Selain motivasi tinggi untuk berprestasi, usaha keras dan ketekunan sangat dibutuhkan dalam meraih kesuksesan,” ujar anak pasangan Dedi Lim dan Hi Siau Fa ini. Ia mengatakan, bahwa meningkatkan kualitas diri harus punya perencanaan matang. “Jadikanlah membaca rutinitas sehari-hari, sehingga tidak ketinggalan informasi,” katanya.
Rektor Univertas Tanjungpura Chairil Effendi menekankan, bahwa mahasiswa harus lebih produktif menghadapi persaingan global. “Mahasiswa harus terus belajar dan mengasah kemampuan agar dapat menghasilkan karya bagi kemajuan masyarakat,” ujarnya. [sumber: UNTAN NEWS – www.untan.ac.id]