Lewat Teater, Tya Setiawati Gugat Konstruksi Keperempuanan

Anak Sunda yang Berjati Minangkabau

Tya dilahirkan di Bandung, 29 Juni 1978. Ketertarikannya pada seni teater dimulai ketika tahun 1996 mengambil jurusan Teater di Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Bandung.

“Kemudian ketika saya menikah dan harus tinggal bersama suami saya di Padang. Saya pindah ke Sekolah Tinggi Seni Indonesia, Padang, setelah sebelumnya melahirkan tiga orang anak saya,” ujar perempuan yang pada tahun 2006 tampil gundul kepala.

Tahun 2004, Tya memulai pergulatannya dengan kebudayaan Sumatera Barat yang sekarang ini telah menjadi identitas barunya.

“Terus terang saya bukan orang Sumatera, saya lahir di Jawa Barat,” lanjutnya. “Tetapi ketika saya menginjakkan kaki di Sumatera Barat saya merasa memiliki kebudayaan itu.”

Dalam karyanya “Tiga Perempuan” (2010), tampak bahwa Tya menaruh perhatian besar terhadap kaum perempuan Minangkabau. Sejak kali pertama berkiprah di dunia teater, Tya selalu mementaskan persoalan perempuan yang muncul secara alami sebagai bagian dari persoalan sosial. Dia menempatkan gender sebagai cara untuk menghadapi persoalan lain yang lebih umum, bukan sekadar isu.

Leave a Reply