Kumpulan Puisi 123 Perempuan Indonesia
Perempuan Bisa
perempuan kerap dianggap lemah kerap dileceh, pendam derita dalam diam perempuan kerap mengatasinya dengan karya
perempuan bisa
perempuan tidak minta iba telah menunggu lama, terus membangun citra perempuan sangat berdaya
perempuan pun kini berkisah, sudah pergi menjelajah tetap berpegang pada kodrat perempuan ahli lakukan kegiatan ganda
perempuan berkarya di rumah membangun rumah tangga bahagia perempuan seperti lelaki bahagia bersama bukan pendamping saja mencapai puncak dan membesarkan anak
perempuan keluar dari penjara kodratnya berkarya di luar rumah perempuan mendobrak langit-langit kaca
perempuan bisa
perempuan mampu rebut kesempatan bersiap dengan luapan, menolak paksaan perempuan membuat terobosan makin berkiprah dan lincah, di berbagai kancah perempuan maju berkat sekolah leluasa suarakan nasib sesama
perempuan bisa.
Mayling Oey-Gardiner
[ANTARA] – 123 Perempuan Indonesia yang dimotori oleh Sarita Hantra dari Sahabat Perempuan Indonesia meluncurkan buku yang berjudul “Kumpulan Puisi 123 Perempuan Indonesia” di Hotel Mulia Jakarta, Jumat.
“Saya merasa bahagia yang luar biasa karena buku ini bisa menjadi inspirasi bagi seluruh perempuan Indonesia karena di dalam buku ini tidak hanya bercerita tentang kehidupan tapi juga tentang bagaimana alam, cinta kasih, pendidikan, bagaimana kita berempati kepada orang luar. Jadi saya menganggap inilah yang terbaik dari 123 perempuan Indonesia,” kata Sarita dalam sambutannya pada acara syukuran buku tersebut, Jumat.
Pembuatan buku ini menghabiskan waktu sekitar dua tahun dan ditulis oleh 123 perempuan Indonesia dari berbagai kalangan, seperti politisi, selebritas, pengusaha, olahragawan, peneliti, dosen, menteri dan mantan menteri, serta sejumlah istri pejabat.
“Buku ini memang banyak memakan waktu yang panjang sekitar dua tahun, dimana penuh suka dan duka walaupun lebih banyak sukanya karena saya bertambah teman menjadi 123 bahkan lebih,” lanjutnya.
Buku ini menjadikan inspirasi kepada perempuan Indonesia untuk berani menulis puisi.
“Buku ini bisa menjadi inspirasi kepada saya dan teman-teman, narasumber yang tidak yakin untuk menulis bahkan takut karena merasa bukan penyair, tapi setelah kita bertemu luar biasa fax-fax berdatangan bahkan berlembar hanya dari satu narasumber. Jadi saya menganggap semua perempuan Indonesia bisa menulis dan itu suatu sikap yang baik,” tegasnya.
Di peluncuran buku puisi 123 perempuan Indonesia ditandai dengan acara syukuran yang didominasi oleh perempuan dan sebagian besar adalah penulis buku itu. Ternyata beberapa di antara mereka biasa menulis puisi dan menyimpannya untuk kepentingan sendiri. :: [ANTARANEWS]