KEHATI Award 2012 Kukuhkan Andil Perempuan Petani

Di tengah terpaan perubahan iklim, krisis ekonomi global, krisis pangan, dan bencana alam, muncul sosok-sosok yang bertahan dan melakukan berbagai terobosan terhadap kelestarian dan pemanfaatan sumber daya keanekaragaman hayati. Demi menghargai jasa-jasa mereka, untuk ke-7 kalinya KEHATI Award diadakan. Kali ini mengambil tema “Keanekaragaman Hayati, Perempuan dan Ketahanan Pangan“.

KEHATI Award adalah pemberian penghargaan kepada individu atau kelompok yang dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, yang diberikan oleh Yayasan Kehati. Pemberian KEHATI Award kali ini bertempat di Pusat Perfilman H. Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta, pada hari Rabu, 29 Februari 2012.

Dalam ajang 2 tahunan ini, dewan juri  kali ini diketuai oleh Prof. Dr. Endang Sukarsa dan para anggota dewan juri Prof. Dr. Elisabeth Widjaja, Ir. Arief Yuwomo MA, Sinta Kaniawati, Chandra Kirana, George Sudarsono Estu dan Brigitta Isworo. Setelah melalui seleksi administrasi, kemudian seleksi substansi, dilanjutkan seleksi secara final, terpilihlah beberapa nominator.

Prof. Dr Emil Salim, salah satu pendiri Yayasan KEHATI, menyatakan dalam sambutannya, bahwa penduduk dunia akan terus bertambah, namun besar bumi tidak bertambah. Oleh sebab itu diperlukan sebuah terobosan baru mengantisipasi dampaknya, baik itu secara ketahanan pangan maupun lingkungan. “Harus ada keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian sumber daya keanekaragaman hayati, ” ujar Emil Salim, ” Para nominator yang terpilih adalah para pahlawan masa depan, karena telah merintis keseimbangan itu untuk masa depan kita.., ” tambahnya.

Para pemenang KEHATI Award 2012

  • Kategori Prakarsa Lestari Kehati, yaitu penghargaan untuk perorangan atau kelompok masyarakat lokal dimenangkan Maria Loretta, seorang perempuan petani berdarah Kalimantan yang tinggal Adonara Barat, Flores Timur. Ia mengembangkan tanaman Sorgum, tanaman lokal yang kaya gizi dan serat sebagai makanan pokok pengganti nasi.
  • Kategori Peduli Lestari Kehati, yaitu penghargaaan untuk perseorangan atau kelompok dunia usaha, dimenangkan Kelompok Putri Toga Lurus Tunjung, kelompok usaha yang berada di Gianyar, Bali. Kelompok ini melakukan pemberdayaan masyarakat secara swadaya dengan meningkakatkan pelestarian tanaman obat, upakara dan tanaman langka.
  • Kategori Pendorong Lestari Kehati, yaitu penghargaan individu dari instansi pemerintah, dimenangkan Drs. Krido Suprayitno M. Si. Beliau adalah camat Berbah, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang melakukan pelestarian dan pemanfaatan kelesatrian keanekaragaman hayati secara berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
  • Kategori  Cipta Lestari Kehati, yaitu penghargaan untuk perorangan atau kelompok yang berasal dari lembaga ilmu pengetahuan, dimenangkan Green Community Universitas Negeri Semarang. Mereka berhasil melakukan penangkaran kupu-kupu termasuk beberapa spesies langka dan endemik; membuat Kebun Wisata Pendidikan; melakukan penelitian kupu-kupu, burung , amphibi, pemetaan flora dan fauna; dan pengembangan Desa Wisata Konservasi dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Hutan Rakyat Banyuwindu.
  • Kategori Tunas Lestari Kehati untuk perorangan atau kelompok dari kalangan pelajar dan mahasiswa, dimenangkan SMAN 3 Denpasar Bali. Sekolah ini berkiprah di bidang jurnalistik lingkungan antara lain 27 penelitian, 10 buku, 9 film, beberapa karya jurnalistik lepas di media internal & umum, 3 kegiatan ekspedisi, pembuatan info lingkungan di web online, kampanye di radio dan tv milik Madyapadma.

Seperti penyelenggaraan KEHATI Award tahun-tahun sebelumnya, KEHATI melibatkan partisipasi sektor korporasi swasta yang memiliki komitmen terhadap isu pelestarian keanekaragaman hayati. Salah satu korporasi yang terlibat secara aktif adalah The Body Shop dan Danone Indonesia. “Upaya KEHATI untuk mencari agen perubahan dalam pelestarian keaneragaman hayati sejalan dengan komitmen dan nilai korporasi yang kami anut yaitu protect our planet. Bagi kami, setiap individu dapat menjaga perubahan bagi dunia yang lebih baik. Bila bukan kita, siapa lagi yang bisa menjaga kelestarian sumber daya hayati,” ujar Suzy Hutomo, CEO The Body Shop..

Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI) yang didirikan pada tanggal 12 Januari 1994 oleh Prof. Emil Salim dkk, merupakan sebuah lembaga penyandang dana nirlaba dan mandiri yang bertujuan memberi dukungan sumber daya dan memfasilitasi berbagai aktifitas pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati di Indonesia secara berkelanjutan.

Yayasan KEHATI terus mempertahankan reputasinya sebagai lembaga penghimpun sekaligus penyalur sumberdaya yang memainkan peranan kunci dalam mobilisasi bantuan dana, keahlian, fasilitas dan layanan yang diperlukan untuk mendukung berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian serta pemanfaatan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia secara berkelanjutan. Informasi lengkap bisa dilihat di www.kehati.or.id. :: [KEHATI/beritalingkungan.com]

 

Leave a Reply