“Bakau” Karya Dua Anak Indonesia Raih Dua Penghargaan “Kid Witness News”
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/20/00550019/indonesia.rebut.dua.piala.di.ajang.kwn
Film Anak Indonesia Rebut Dua Piala di Ajang KWN
Jumat, 20 Juni 2008 03:00 WIB
Tokyo, Kompas – Tim Indonesia yang diwakili Jubilee School, Sunter, Jakarta, berhasil memenangi dua penghargaan pada kompetisi internasional Kid Witness News atau KWN yang diselenggarakan Panasonic. Mereka menyajikan film dokumenter berjudul ”Bakau”. Tahun lalu, dengan sistem kompetisi yang berbeda, tim Indonesia berada di posisi kedua.
Dalam acara puncak yang berlangsung Kamis (19/6) di Gedung Panasonic Center, Tokyo, Jepang, Indonesia yang diwakili dua murid Jubilee School FEP 1-6 (Full English Program) Adeline Tiffanie Suwana dan Monica Celine Sutiono—satu anggota tim lainnya, Sean Trianto Prasetyo Kusmuljadi, tidak dapat hadir di Tokyo—menerima Ecology Award dan Web Award. Web Award didapat dari jumlah pemilih melalui situs web KWN. Tujuh penghargaan lain jatuh kepada lima peserta lain, yakni peserta dari Hongkong (2 penghargaan), Jepang (2 penghargaan), serta Amerika Serikat, Inggris, dan Polandia masing-masing satu penghargaan.
Acara tersebut dihadiri sejumlah duta besar dan pejabat negara peserta. Dari Kedutaan Besar Indonesia hadir Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jepang Ronny P Yuliantoro dan Atase Politik Ardi Hermawan. Acara dibuka Presiden Matsushita Electric Industrial Co Ltd Fumio Ohtsubo. Dalam acara puncak tersebut juga diumumkan dua penghargaan Grand Prix. Pemenang Grand Prix akan diundang ke Olimpiade Beijing Agustus mendatang.
Grand Prix Ecology dimenangi tim Jepang (Saki Miyashita, Minami Koyama, dan Kuota Tazawa) dengan karya ”Water Flowing Around the World”, dan Grand Prix Communication dimenangi tim Hongkong lewat ”My Grandpa’s Letters”. Jepang juga mendapatkan Editing Award, sedangkan Hongkong menerima Script Award.
”Kami senang sekali. Benar-benar tidak menyangka. Ini berarti kerja kami selama ini tidak sia-sia,” ujar Monica seusai acara. Sementara Adeline yang berlaku sebagai reporter dalam film itu mengaku sangat senang. ”Benar-benar puas,” ujarnya. ”Ini benar-benar di luar dugaan kami,” ujar Kepala Sekolah Jubilee School Shantyaswari Prihandini. ”Mereka, anak-anak, sudah bekerja secara luar biasa,” katanya menambahkan. Hal senada disampaikan Subagjo Budisantoso dari Institut Kesenian Jakarta yang melatih tim dalam pembuatan film.
Menurut salah satu anggota juri, Foo Tee Tuan dari Nanyang Technological University, apa yang ditampilkan sungguh luar biasa. ”Gambar-gambar binatang seperti ular sanca dan biawak, itu benar-benar menunjukkan kerja serius mereka. Gambar seperti itu tidak bisa didapat tanpa kesediaan menunggu karena itu momen yang tidak mudah didapatkan,” ujarnya. ”Ke depan kita punya tugas lebih berat lagi. Bagaimana Indonesia bisa menjadi juara Grand Prix,” kata Corporate Communication Panasonic Gobel Indonesia Susy Darmayanti mengenai acara yang sudah berlangsung selama 19 tahun ini. (KOMPAS ~ Brigita Isworo Laksmi dari Jepang)
sumber foto >> http://www.kwn-id.com