[buku] Perempuan Langit Ke Timur, Kumpulan Puisi Olin Monteiro

Sampul Buku Perempuan Langit Ke Timur
Sampul Buku Perempuan Langit Ke Timur

Perempuan Langit ke Timur Kumpulan Puisi Olin Monteiro Kelompok Perempuan Bukan Penyair dan Yayasan Jurnal Perempuan mata perempuan

:: to all tired mom mata perempuan itu sembap dibawa pagi menggapai pekatnya kabut di pintu ketika pagi mencoba bangun mata perempuan sembap seperti malam lembap tak sanggup mampir ke palung jiwa-jiwa terperangkap mata perempuan tiap sudutnya menahan getir diiringi rinai tawa hujansaksikan pohon hidup tumbuh meninggi Cibubur,  Juli 2007

http://menitiangin.wordpress.com

Olin Monteiro
Olin Monteiro

Kenapa harus membaca puisi Olin? Karena di tangan Olin, puisi kembali meledakkan suara sunyi seorang pribadi, percakapan gelisah dengan diri sendiri. Di tengah zaman yang hiruk pikuk dan anonim, suara pribadi menjadi pemberontakan terhadap kemapanan diri dan kemapanan sosial. Seni adalah pemberontakan individual, dengus pemberontakan itu bertiup keras dari puisi Olin. ~ M. Fadjroel Rachman, Kolumnis Kompas, penyair Dongeng untuk Poppy, dan novelis Bulan Jingga dalam Kepala.

Membaca puisi-puisi Olin hanya tercetus satu kata: luas! Bukan kata luas yang disampaikan dengan intonasi santai, tapi dengan tanda seru dan mimik muka tercengang. Saya pernah membaca tulisan-tulisannya terdahulu, dan betapa satu, dua tahun menumbuhkembangkan pikirannya begitu luas. Sejujurnya dengan tulisannya, saya lebih mudah memahami dunia Olin ketimbang membaca buku yang diberikannya. Well, jangan-jangan buatku segala macam ensiklopedia dan googling tak lagi berarti. Hanya perlu tulisan Olin yang maha luas saja. Keep on writing dear. ~ Aurelia Tiara Widjanarko, presenter, penyair, dosen muda dan entrepreneur.

Tak banyak penyair ketimbang novelis, seperti tak banyak penyair berjenis kelamin perempuan dihadapan penyair berjenis kelamin lelaki. Dalam karya para perempuan, tak pelak suasana bathin akan menggores warna puisi mereka. Sebagian datang dari kesadaran metakognisi, namun Carolina menggoreskan dengan konsientisasi (conscientization) ideologi feminisme secara sadar, seperti yang mewarnai puisi-puisinya dalam makna penguatan (affirmative) bagi perempuan lainnya. Berapa banyak yang seperti dia? ~ BJD Gayatri, aktifis Chandrakirana, konsultan lembaga dana dan penulis. Silahkan hubungi Jurnal Perempuan, Ardiyan di 021-8370-2005, untuk pemesanan. www.perempuanbukanpenyair.net

Leave a Reply