Memimpikan Republik Mimpi

 

Oleh Cynthia

DreamSelama berkuasanya berbagai pemerintahan di Indonesia, banyak sekali rakyat miskin yang tertipu oleh petinggi negara. Begitu banyak janji–janji komitmen pada rakyat yang diberikan oleh para pejabat pemerintahan, namun nyaris tak satu pun yang ditepati. Kursi kekuasaan tentunya telah membuat mereka lupa pada janji dan rakyat yang memilih mereka sebelumnya. Bahkan dengan gampangnya para petinggi berusaha melakukan pembenaran atas pengingkaran janji yang mereka buat sebelumnya.

Dengan janji-janji manis, mereka mengatakan akan mensejahterakan kehidupan rakyat. Rakyat pun terbuai dengan janji yang dilemparkan ketika mereka melakukan kampanye. Bahkan janji yang diumbar pun bukan hanya ketika pada saat kampanye, namun janji juga dikatakan ketika beberapa orang dilantik menjadi pejabat negara. Misalnya saja seperti masalah kenaikan harga BBM dan sekolah gratis.

SBY sebagai presiden pernah mengatakan bahwa tahun 2008 tidak akan ada kenaikan harga BBM. Perkataan tersebut dilontarkan SBY pada tanggal 7 November 2007 seusai melantik Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) yang baru, Laksmana Madya Sumardjono di Istana Negara. Namun sampai saat ini SBY dan para jubirnya berusaha untuk memutarbalikkan fakta bahwa SBY tidak pernah berjanji untuk tidak menaikan harga BBM. Bahkan bukti ucapannya di situs _www.presidensby.info <http://www.presidensby.info/_ pun telah dihapus. Hal ini tentunya untuk menghilangkan bukti perkataan SBY ketika itu. Jelas upaya untuk menipu rakyat telah dilangsungkan oleh pemerintah agar dapat melanggengkan kenaikan harga BBM.

Ingkar janji juga terjadi dalam soal ketetapan konstitusional memenuhi
20% dari APBN untuik anggaran pendidikan pun sampai saat ini tidak pernah terealisasi. Akibatnya jelas bahwa banyak sekali anak-anak usia sekolah di Indonesia tidak dapat mengenyam pendidikan yang semestinya. Hal ini dikarenakan biaya pendidikan sudah sangat mahal. Menjadi sangat wajar akhirnya, banyak keluarga miskin di Indonesia lebih memilih untuk mencari pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya terlebih dahulu dibandingkan harus menyekolahkan anaknya. Pendidikan akhirnya menjadi nomor yang kesekian dan dianggap tidak penting bagi keluarga miskin di Indonesia.

Kebohongan penguasa sebenarnya bukan baru terjadi pada pemerintahan SBY-JK ini saja. Pemerintahan-pemerintahan sebelumnya pun tidak memiliki dampak yang berarti bagi perubahan kondisi kehidupan Rakyat Indonesia. Sudah sejak lama, kondisi kehidupan rakyat tidak pernah berubah dan hanya dimanfaatkan oleh kepentingan elit politik. Persoalannya apakah kita akan mengulangi lingkaran setan ini menghasilkan sampah yang sama lagi pada tahun 2009? Tahun 2009 merupakan tahun yang sangat penting bagi elit politik untuk mendekati rakyat dan menyebarkan janji-janjinya kembali agar mereka dapat terpilih kembali pada periode berikutnya.

Kondisi kehidupan rakyat Indonesia yang semakin miskin diakibatkan keserakahan sistem ekonomi politik yang diabdi para penguasa. Penjualan aset-aset negara yang sebenarnya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan hidup orang banyak, malah dijual oleh mereka kepada kekuatan modal, sementara karena mendukung privatisasi maka para elit politik tersebut mendapatkan keuntungan.

Penjualan aset Negara ini akan berdampak pada semakin mahalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengakses barang dan jasa yang diproduksi kekuatan modal — yang mayoritas adalah perusahaan asing. Karena orientasi perusahaan hanyalah bagaimana mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menggunakan modal yang sekecil-kecilnya. Ini akan menyebabkan rakyat akan semakin menderita dan sengsara. Akhirnya memang kita sebagai rakyat Indonesia diperbudak oleh sistem kapitalisme.

Sepertinya memang lebih nyaman untuk tinggal di republik mimpi, yang selalu ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi. Kemakmuran dan kesejahteraan akan segera tercapai jika elit-elit politik dan penguasa benar- benar memikirkan kondisi kehidupan rakyat. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya diperlukan sebuah persatuan yang luas dari gerakan rakyat di Indonesia.

Dengan pembangunan persatuan gerakan rakyat yang memiliki tujuan untuk mensejahterakan rakyat maka elit-elit politik yang tidak berpihak kepada rakyat akan dapat digusur. Karena sampai kapanpun, jika kekuasaan masih dipegang oleh elit-elit yang tidak peduli kepada rakyat, maka tidak akan ada perubahan pada kondisi kehidupan rakyat.

Rakyat sendiri lah yang harus merebutnya dari tangan-tangan elit politik yang bejat tersebut. Dan yang lebih penting lagi adalah kita sebagai rakyat Indonesia yang selalu ditindas, tidak perlu untuk mempercayai kembali elit-elit politik manapun dan dari partai politik manapun yang saat ini sedang menikmati kekuasaan. Elit-elit politik yang berada di eksekutif dan legislatif saat ini sebenarnya sama saja. Mereka semua tidak pernah memikirkan nasib kita sebagai rakyat.

* Penulis adalah anggota Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) Jakarta, sekaligus anggota Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat dari Simpul Jabodetabek.

** Siapa saja dipersilahkan mengutip, menggandakan, menyebarluaskan sebagian atau seluruh materi yang termuat dalam portal ini selama untuk kajian dan mendukung gerakan rakyat. Untuk keperluan komersial pengguna harus mendapatkan ijin tertulis dari pengelola portal Prakarsa Rakyat. Setiap pengutipan, penggandaan dan penyebarluasan sebagian atau seluruh materi harus mencantumkan sumber (portal Prakarsa Rakyat atau www. prakarsa-rakyat. org).

Leave a Reply