Green Refrigerant Box Muhtaza-Anjani Dihargai Ajang Ilmiah AS

Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri menggenakan baju batik coklat ketika berfoto bersama Bupati Muba H Pahri Azhari, Kapala Sekolah SMAN 2 Unggulan Sekayu mengenakan baju pink dan Kepala Dinas Muba Yusuf Amilin, Selasa (6/5/2014)
Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri menggenakan baju batik coklat ketika berfoto bersama Bupati Muba H Pahri Azhari, Kapala Sekolah SMAN 2 Unggulan Sekayu mengenakan baju pink dan Kepala Dinas Muba Yusuf Amilin, Selasa (6/5/2014)

[SRIWIJAYAPOST] – Pengukiran prestasi yang luar biasa bagi dua siswi atas nama Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri karena kedua siswi SMA Negeri 2 unggulan Sekayu berhasil meraih juara tiga dan memboyong  dua award di  ajang Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dengan karya ilmiah berjudul Green Refrigerant Box, Muhtaza dan Anjani meraih the Development Focus Award senilai US$10,000 dari the U.S. Agency for International Development (USAID). Selain itu mereka juga meraih penghargaan senilai US$1,000 di kategori Engineering, Materials & Bioengineering

Kepala Sekolah SMA 2 unggulan Sekayu, Mini Sari Wulan Msi, mengatakan, ia merasa sangat bangga dan terharu atas prestasi kedua siswinya tersebut,  tidak ada keharuan yang lebih saat melihat rekaman pemberian penghargaan dan ketika bendera Indonesia berkibar, Minggu (18/5/2014).

Dijelaskan Mini,  keberhasilan meraih dua award tersebut berdasarkan penilaian atas dasar karya ilmiah yang mereka buat, “dan alhamdulillah dari tiga tim Garuda, tim Muthtaza dan Anjani berhasil mengangkat nama Indonesia”. Mungkin penelitian yang mereka buat cukup unik yakni Green Refrigerant Box (kulkas tanpa freon dan listrik) dengan fokus pada penggunaan kayu Gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin buah-buahan dan sayur-sayuran.

Keduanya beranggapan Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, kaya akan potensi buah-buahan dan sayur-sayuran. Namun memiliki persoalan yang berkaitan dengan listrik. Kemudian muncul ide membuat alat pendingin untuk menyimpan buah yang tidak bergantung pada listrik dan freon berupa Green Refrigerant Box. Sehingga dalam waktu 2 jam 20 menit, suhu semula 28 derajat celcius mampu turun menjadi 5,5 derajat celcius.

“Alhamdulillah apa yang mereka pelajari selama ini berhasil, kedua siswi tersebut memang tergabung dalam Sains Eksclub SMAN 2 Sekayu yang difasilitasi sekolah dan diberikan mentor yang berasal dari Direktorat langsung. Semoga dengan adanya prestasi tersebut Pemerintah akan lebih membantu dalam penelitian-penelitian yang dilakukan siswa dan siswi Muba,” ucapnya.

SMAN 2 Sekayu Dua Kali Menangi Ajang Dunia

Diceritakan Mini, saat berita ini diturunkan kedua siswi tersebut masih di Amerika, namun malam itu juga mereka berangkat ke Tanah Air meskipun terlebih dahulu mereka akan difasilitasi dari kantor duta Amerika di Jakarta untuk memamerkan hasil karya mereka selama dua hari, dan baru pada tanggal 23 Mei 2014 mereka tiba ke Palembang dan insyaAllah akan langsung ke Sekayu,” ungkapnya.

Sementara itu Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sekayu Herman Eka Permana mengatakan, Dinas Pendidikan Muba sangat mengapresiasi prestasi yang begitu membanggakan oleh dua siswi tersebut, keduanya tahun ini, berhasil mendapat “best of category” dari 17 pemenang  yang disaring dari 1.700 ilmuwan muda yang dipilih dari 435 kompetisi di lebih 70 negara di seluruh dunia, yang masing-masing menerima hadiah sebesar USD 5.000.

Intel Foundation juga memberikan hibah senilai USD 1.000 untuk masing-masing sekolah dari pemenang dan kompetisi lokal yang mereka wakili. Selain itu, Intel Foundation juga memilih sejumlah siswa untuk mendapakan pengalaman penghargaan, termasuk perjalanan 11-hari ke China untuk menghadiri kompetisi sains nasional terbesar di negara itu, berbicara dengan para peneliti di lab Intel di Shanghai, dan mengunjungi Pusat Penelitian Panda di Chengdu.

“Ini adalah kali kedua SMAN 2 Sekayu mendapat penghargaan kelas dunia, sebelumnya mereka mendapat penghargaan di Turki dengan ajang Sains Innevo dan berhasil mendapat juara tiga, saya bangga, karena berarti pendidikan di Sekayu sudah dapat bersaing dilevel internasional,” ucapnya. :: SriwijayaPost/mei2014

Leave a Reply