Pramuka Venny Raih World Messengers of Peace Hero Award 2017
KABARRANTAU.COM – Sekali lagi perempuan pramuka Indonesia terpilih dan meraih penghargaan di ajang World Scout Bureau Global Support (WSBGS) yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 3 Desember 2017. Hadir 30 pramuka dari segala penjuru dunia yang dicalonkan menerima penghargaan kepramukaan yang bergengsi, World Messengers of Peace Heroes Award 2017. Panitia mengumumkan nama 10 penerima penghargaan dari berbagai negara, termasuk Venny Indri Christiyanti dari Indonesia.
Venny adalah Koordinator Nasional Messenger of Peace dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Indonesia. Dengan prestasi Venny ini, tercatat tiga kali penghargaan kepramukaan dunia itu diraih oleh pramuka Indonesia. Sebelumnya telah ada Mita Yuniarti yang menerima penghargaan tersebut pada 2013 dan Jaenal Mutakin pada tahun 2016.
Venny menjelaskan bahwa penghargaan ini adalah bentuk apresiasi pada pramuka pembawa perdamaian atau Messenger of Peace. Pencetusnya adalah Raja Abdullah Bin Abdulaziz As-Saud, raja Arab Saudi ke-6, bersama Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia dan World Organization of the Scout Movement (WOSM) sebagai pelaksana program mulai tahun 2011. Berbagai program Messenger of Peace dilancarkan di seluruh dunia namun baru pada tahun 2013 dianugerahkan Messenger of Peace Heroes Award pada sosok-sosok pamuka yang berprestasi.
“Penghargaan semacam ini muncul karena WOSM memandang perlunya merekognisi orang-orang yang telah melakukan aksi-aksi luar biasa untuk memperjuangkan perdamaian di komunitasnya secara sukarela. Selain itu, program ini diadakan sebagai wadah untuk sharing successful story dengan harapan dapat menginsipirasi satu sama lain,” kata Venny.
Penghargaan ini memang tidak terangkat secara public luas. Namun para penerima penghargaan atau para Heroes sungguh mereka yang nyata berandil di komunitas masing-masing, di bidang apa pun, secara positif.
“Tahun ini terdapat 10 orang Awardees, penerima penghargaan dari Kamerun, Kenya, Indonesia, Sudan, Kazakhstan, Ukraina, Meksiko, Rumania, Turki dan Peru. Ya, mereka semua berasal dari kalangan kepramukaan dan sebagian besar adalah relawan/volunteer,” jelasnya.
Saat Venny ditanya mengapa dirinya bisa mendapatkan penghargaan ini, Venny tidak begitu mengerti mengapa dirinya yang terpilih sebab para penilai tidak terlalu terbuka. Tetapi ia menduga, dirinya terpilih karena dia telah beberapa kali dipercaya menjadi Koordinator Nasional Messenger of Peace Indonesia.
“Kemungkinan besar karena saya sudah empat tahun berturut-turut dipercaya menjadi Koordinator Nasional Messenger of Peace Indonesia, sering membantu menyebarluaskan dan turut berpartisipasi aktif di aktivitas promosi program MoP (Messenger of Peace) baik di dalam maupun di luar negeri,” ungkap perempuan 26 tahun itu.
Bagi Venny, gerakan kepramukaan merupakan hal yang penting karena setiap anggota gerakan kepramukaan wajib mengamalkan nilai-nilai yang terkandung pada Scout Promise and Law atau di Indonesia disebut dengan “Trisatya dan Dasa Dharma”.
Ia menilai pramuka menjadi penting saat ini bagi generasi muda, tidak hanya di Indonesia. “Hidup lebih terarah dan dapat memberikan contoh yang baik bagi teman-teman di luar kepramukaan, utamanya di era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini di mana remaja dan kaum muda cenderung mudah terpengaruh hal-hal negatif seperti narkoba, pergaulan bebas, kriminalitas,” jelasnya.
Prestasi yang diraih Venny bisa menjadi contoh bagaimana generasi muda saat ini mampu untuk berkontribusi dan berkarya lewat dedikasi yang baik. Ia pun mengajak pemuda-pemudi di Indonesia untuk berkarya meski tidak melalui Pramuka. Namun menurutnya Gerakan Pramuka bisa menjadi satu wadah pembentukan dan pembangunan karakter generasi muda.
“Berkarya tidak harus dengan sesuatu yang besar, mulailah dari yang kecil mulailah dari diri sendiri. Karena tidak menutup kemungkinan bahwa satu kebaikan yang kita tanam akan dapat bermanfaat bagi umat manusia di kemudian hari,” pesan Venny.
Organisasi kepramukaan saat ini sendiri dianggap sebagai organisasi kepemudaan terbesar di dunia di bawah payung World Organization of The Scout Movement. Sampai saat ini telah terdapat 216 negara yang terdaftar dan memiliki lebih dari 40 juta partisipan. Pada data yang dimiliki WOMS tahun 2012 disebutkan bahwa Pramuka Indonesia memiliki anggota sebanyak 20 juta partisipan dan menjadi yang terbesar di dunia. :: KABARRANTAU.COM/23des2017